Semakin meningkatnya penggunaan internet di kalangan masyarakat, sudah bukan hal yang aneh kalau akhirnya banyak orang terbiasa berselancar di dunia maya. Namun karena kini siapapun bisa mengakses internet, Anda tentu harus juga mulai belajar bagaimana cara mengamankan data website secara tepat.

Lho, memang kenapa data-data dalam website harus diamankan?

Karena saat ini ada banyak sekali ancaman yang dialami pelaku bisnis online. Salah satu kasus yang sering terjadi adalah penyalahgunaan data pribadi. Data pribadi pemilik website ini bisa dengan mudah diakses oleh siapapun asalkan berada dalam jaringan internet. Ketika data pribadi diketahui, pembobolan rekening bisa saja terjadi.

Tentu bagi pelaku bisnis, pembobolan data pribadi yang terjadi lewat informasi website ini akan sangat merugikan. Selain berpeluang merugi secara materi, bisa saja oknum pembobol itu ikut meretas tampilan website dan akhirnya berdampak buruk ke branding bisnis. Kalau sudah begini, mau tak mau memang harus mempelajari cara mengamankan data website.

Whois Domain, Fitur Cari Tahu Data Pribadi

Web Security Dengan Whois Protection
Web Security Dengan Whois Protection

Berkaitan dengan pencurian data pribadi, apakah itu semua memang bisa diperoleh dari informasi website?

Jawabannya adalah iya. Karena website menyimpan berbagai informasi rahasia yang masih memiliki peluang untuk diketahui oleh orang lain.

Dibantu sebuah layanan internet bernama WHOIS, siapapun bisa mendapatkan informasi dari sebuah domain. Contohnya Anda pemilik domain belajarngaji.net. Ketika domain itu dilacak oleh seseorang melalui layanan WHOIS, maka bakal diketahui di manakah pusat server dari domain tersebut. Dan bila peretas orang yang pintar, informasi pribadi pun mudah didapat.

Karena dalam layanan WHOIS, berbagai informasi penting seperti identitas si pemilik domain termasuk nama lengkap, alamat, nomor telepon hingga email dapat diketahui secara mudah. Data-data yang seharusnya bersifat pribadi itu jelas berhubungan dengan berbagai akun termasuk rekening bank. Ketika rekening bank berhasil diretas, uang tabungan pun bisa saja melayang.

Yang cukup mengkhawatirkan, penggunaan layanan WHOIS ini sangatlah mudah. Anda tinggal berkunjung ke situs resmi WHOIS, mengisi kolom dengan nama domain, lalu biarkan saja dalam beberapa detik, informasi kepemilikan domain bakal langsung diperlihatkan. Sangat mengkhawatirkan, bukan? Apalagi jika layanan ini digunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Apalagi di sepanjang tahun 2020 lalu, Kompas melansir ada sejumlah brand yang jadi korban kebocoran data seperti Tokopedia, Bhinneka, KreditPlus, ShopBack, RedDoorz hingga Cermati. Nah, jika brand besar saja bisa jadi korban, tentu siapapun tentu harus makin waspada dalam mengamankan data website.

Proteksi WHOIS untuk Mengamankan Data Website

Lantas, apakah ada cara untuk meminimalkan kebocoran data pribadi dari informasi domain? Tentu saja ada! Dan jawabananya adalah dengan menggunakan WHOIS Protection alias proteksi WHOIS. Seperti namanya, proteksi WHOIS ini merupakan fitur untuk melindungi data pribadi website sehingga tak bisa dilacak saat dicek lewat WHOIS domain.

Web Security
Web Security

Tentu saja ketika website yang dikelola menggunakan proteksi WHOIS, informasi bakal lebih aman dan sangat berguna bagi pelaku bisnis. Anda tak perlu cemas bakal ada kejadian pembobolan data. Berangkat dari kondisi inilah, Niagahoster sebagai penyedia domain dan layanan hosting berkualitas pun menawarkan fitur proteksi WHOIS untuk para pemilik website.

Niagahoster memahami bahwa setiap data pribadi di internet haruslah memperoleh perlindungan maksimal. Nah supaya upaya mengamankan data website bisa dilakukan secara maksimal, proteksi WHOIS pun ditawarkan untuk seluruh pemilik website yang mengutamakan kenyamanan dan keamanan bagi bisnis online mereka.

Author

Dunia terus bergerak, meninggalkan mereka yang tidak sepakat. Kami percaya bahwa perubahan dalam bisnis adalah satu hal yang niscaya. Karinov.co.id hadir untuk menjadi tempat bertanya seputar ini dan harus ada jawabnya.