Dua dekade lalu, website mungkin adalah sesuatu yang asing. Namun dengan perkembangan internet yang seolah tanpa kendali, mengakses website adalah hal biasa. Bahkan ada banyak orang yang mulai mengelola sendiri website pribadi mereka dengan cara membeli domain dan menyewa layanan hosting. Lantas apakah Anda sudah tahu beda hosting statis vs hosting dinamis?

Sebagai pengelola website pemula, memahami perbedaan hosting statis vs hosting dinamis adalah hal yang penting karena ini berkaitan dengan tujuan Anda mempunyai website. Terutama jika Anda seorang programmer profesional, sudah pasti diperlukan layanan hosting yang berkualitas dan mampu dibuat mengolah sejumlah bahasa pemrograman yang diperlukan.

Karena bagaimanapun juga, tujuan programmer dan pemilik blog pribadi dalam mengelola website berbeda-beda. Untuk itulah sebuah layanan hosting berkualitas sudah pasti menawarkan produk yang tak sama demi memenuhi kebutuhan programmer yang tentunya lebih berat daripada pengelola blog pribadi.

Beda Hosting Statis vs Hosting Dinamis

Internet Multimedia Server
Internet Multimedia Server

Pada dasarnya perbedaan hosting statis vs hosting dinamis adalah pada tampilan website tersebut. Ada website yang dinamis dan website statis sehingga berpengaruh ke layanan hosting yang dipakai. Supaya Anda paham perbedaannya, mari kita simak ulasannya satu-persatu.

Website dengan Hosting Dinamis

Website dengan hosting dinamis bisa disebut juga sebagai website dinamis. Dimana ini adalah jenis halaman website yang tersusun atas konten dan layout yang bisa berubah-ubah secara realtime. Bagaimana ini bisa terjadi? Sudah pasti karena serangkaian program yang berjalan supaya perubahan data bisa terjadi. Biasanya platform CMS dipakai dalam website dinamis.

Beberapa bahasa pemrograman yang dibutuhkan dalam website dinamis seperti PHP, Perl, ASP, ASP.NET, JSP, ColdFusin dan lain-lain. Kalau Anda pengelola e-commerce atau pemilik media online, website jenis dinamis sangatlah cocok. Tentu dibutuhkan layanan hosting yang juga dinamis dan berkualitas tinggi agar website bisa selalu update.

Karena menciptakan interaksi antar pengunjung dan pemilik, website dinamis bisa memuat komentar hingga transaksi online. Beberapa database yang biasanya dipakai adalah Oracle dan MySQL. Untuk itulah, kemampuan hosting pada website dinamis memang butuh kemampuan lebih baik seperti space besar dan jaminan unlimited.

Website dengan Hosting Statis

Berbanding terbalik dengan website dinamis, website statis mempunyai tampilan konten yang tidak bisa diubah. Ketika halaman website itu tampil di internet, maka tak akan bisa diganti seperti profil perusahaan. Kalaupun ingin diganti, harus dilakukan secara manual lewat bahasa pemrograman. Lantaran tak butuh keahlian pemrograman, website ini bisa dilihat langsung.

Namun kekurangan terbesar dari website statis adalah tampilannya yang kurang menarik, interaksi yang terbatas hingga absennya sejumlah bahasa pemrograman PHP di server dan database. Sehingga jika diandaikan, website statis tak ubahnya seperti brosur online yang cuma sekadar bisa dibaca saja. Untuk bisa menjalankan website jenis ini, dibutuhkan hosting statis.

Cerdas Pilih Layanan Hosting dengan Niagahoster

Dari penjelasan di atas, Anda tentu akhirnya bisa menyimpulkan kalau kebutuhan akan hosting juga dipengaruhi pada jenis website yang ingin dikembangkan. Menyadari itulah, Niagahoster sebagai penyedia hosting berkualitas, menawarkan layanan Laravel hosting untuk mereka yang memang menggeluti profesi sebagai programmer.

Melalui hosting Laravel, Anda berpeluang melakukan pengolahan bahasa pemrograman PHP pada tampilan website secara lebih maksimal. Sehingga dengan begitu, tampilan website bakal memuaskan. Jadi bagaimana? Apakah Anda sudah menentukan mau pilih hosting statis vs hosting dinamis?

Author

Dunia terus bergerak, meninggalkan mereka yang tidak sepakat. Kami percaya bahwa perubahan dalam bisnis adalah satu hal yang niscaya. Karinov.co.id hadir untuk menjadi tempat bertanya seputar ini dan harus ada jawabnya.