Tahun 2018 sepertinya akan menjadi ajang yang menarik bagi para praktisi internet marketing. Bagaimana tidak, SEO Starter Guide yang menjelaskan dasar cara kerja SEO akhirnya diperbaharui dan dirilis Google pada tanggal 12 Desember 2017.

Untuk melihat lebih lengkap bagaimana cara optimasi SEO langsung dari si empunya algoritma mesin penelurusan Google, Anda dapat melihatnya pada tautan berikut.

SEO Starter Guide 2018

Pada tulisan ini, tentu kami tidak akan membahas satu-persatu poin yang dimention dalam SEO Starter Guide untuk membuat website Anda mudah tampil di mesin pencari.

Namun, Karinov akan memberikan beberapa insight penting yang harus kita perhatikan agar strategi SEO website kita tidak salah arah di tahun 2018.

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa SEO Starter Guide sepanjang sejarah Google baru dirilis sebanyak tiga kali. Apabila Anda tertarik melihat versi-versi sebelumnya baik yang berbahasa Inggris maupun Indonesia, Anda dapat mengakses file PDF nya pada tautan berikut.

2008 – SEO Starter Guide (English Version) | (Versi Bahasa)
2010 – SEO Starter Guide Updated

Jika kita sudah memahami ketiga pedoman SEO di atas, barulah kita bisa menemukan perbedaan serta menerka bagaimana tren SEO di tahun 2018 ini akan bekerja.

Menurut saya, ada 3 update yang cukup mencolok disampaikan Google secara eksplisit dalam SEO Starter Guide, ketiga poin tersebut adalah:

SEO Mobile Device

Sebagaimana yang telah disinggung pada postingan blog Karinov tentang masa depan SEO, hasil pencarian Google dari mobile device akan semakin dominan dari hari ke hari.

Hal ini terbukti dari best practice yang disarankan Google pada Starter Guide ini bahwa halaman website harus dapat diakses dari semua jenis device.

Agaknya ini berbeda dengan praktik SEO lawas dimana kebanyakan mobile site era sebelumnya harus memiliki website terpisah untuk versi mobile nya (biasanya dengan subdomain berawalan m – seperti m.facebook.com).

Pengguna mesin pencari Google yang mayoritas sudah dari mobile device serta tipe tampilan gadget yang sudah sangat beragam, memaksa sebuah website harus memiliki fungsi serta tampilan yang kompatibel diakses dari manapun.

Jika web Anda sekarang belum memiliki fitur responsive, mungkin ada baiknya Anda mempertimbangkan untuk berpindah ke layanan penyedia website yang lebih profesional dan kekinian.

Rekomendasi untuk Merekrut SEO Expert

Agaknya, perbaharuan yang cukup mencolok dari Google pada Starter Guide ini adalah munculnya rekomendasi bagi para pemilik website untuk merekrut pihak ketiga yang dapat membantu meningkatkan performa SEO.

Dalam rilis resmi nya, Google menyebutkan secara eksplisit:
Do you need an SEO expert?

An SEO (“search engine optimization”) expert is someone trained to improve your visibility on search engines. By following this guide, you should learn enough to be well on your way to an optimized site. In addition to that, you may want to consider hiring an SEO professional that can help you audit your pages.”
Ya, bagaimanapun, raksasa mesin pencari sekelas Google memahami bahwa untuk muncul dalam hasil pencarian tidaklah mudah.

Baca juga: Teknik Dasar SEO Website berdasarkan Webmaster Checklist

Oleh karena itu, cara paling mudah menampilkan bisnis Anda di Google adalah dengan merekrut jasa layanan SEO yang telah terpercaya untuk melakukan semuanya untuk Anda.

Intinya, dengan majunya perkembangan SEO saat ini mulai dari tools dan metrik yang beragam, serta praktik SEO white hat sampai black hat, maka penting bagi Anda untuk memastikan optimasi SEO website Anda berada pada jalur yang benar.

Memberikan Backlink = Mempetaruhkan Reputasi

Secara jelas, Google mencoba mengingatkan bagi para webmaster untuk lebih berhati-hati dalam mencantumkan tautan ke website lainnya. Hal ini dapat mempertaruhkan reputasi website Anda juga ketika Anda memberikan backlink ke halaman yang tidak berkualitas.
[eckosc_quote quote=”Be careful who you link to. You can confer some of your site’s reputation to another site when your site links to it” source=”Google SEO Starter Guide” url=”” pull=”false”]
Untuk menanggulangi masalah ini, anda dapat menggunakan atribut “nofollow” pada link keluar yang dapat digenerasi oleh user seperti link pengguna pada kolom komentar.

Beruntungnya, jika website Anda menggunakan generator WordPress, maka Anda tidak perlu repot dengan settingan ini karena Wp secara otomatis sudah memberikan tag “nofollow” jika ada tautan yang diinput oleh pengunjung.

Itulah ketiga hal terbaru yang dapat Karinov Blog sampaikan perihal update SEO Starter Guide dari Google yang masih hangat ini. Jika ada hal yang menarik untuk didiskusikan perihal SEO Starter Guide ini, silakan sapa kami lewat kolom komentar.

Tanya-Jawab

Bagaimana dengan efek penggunaan backlink? Seperti contohnya menggunakan PBN? Apakah ini masih aman?

Sepengalaman kami masih efektif asalkan backlink PBN nya diisi juga dengan artikel yang berkualitas dan kaya akan konten. Jika sebuah web berisi thin content, sekalipun blog utama tentu tidak akan baik untuk SEO.

Ada rekomendasi gan, untuk ambil jasa seo dimana?

Saya tidak pernah pakai sama sekali gan, jadi tidak tahu juga kualitas jasa yang di banyak di internet seperti apa. sekarang ini, seo semakin pintar, web yang paling informatif lah yang akhirnya bisa diprioritaskan oleh google. alih2 mencari jasa seo, saya lebih senang mengatakan agar bapak berusaha membuat website bapak lebih menarik dan informatif bagi penggunanya.

Bermanfaat gan, tolong jika ada update di update gan, karena sangat bermanfaat buat website saya.

Untuk memperdalam masalah SEO, bisa cek podcast kursus seo kami gratis di sini:

SEO Whitehat 2019: Cara Halaman 1 Google ala Tr*bunnews
Belajar SEO: 2 Kunci SEO Aplikatif untuk Web Bisnis

Author

Dunia terus bergerak, meninggalkan mereka yang tidak sepakat. Kami percaya bahwa perubahan dalam bisnis adalah satu hal yang niscaya. Karinov.co.id hadir untuk menjadi tempat bertanya seputar ini dan harus ada jawabnya.