Mengawali tahun 2017, Google Webmaster secara resmi memperkenalkan algoritma terbaru mereka Mobile First Indexing, dimana dalam kasus tertentu, Google akan memprioritaskan isi versi mobile dari sebuah website untuk melakukan pemeringkatan hasil pencarian.
Hal ini tentu membuat kami, para praktisi digital marketing terutama yang menekuni dunia SEO sebagai core business nya harus mulai concern terhadap tampilan website serta kelengkapan informasi versi mobile dari sebuah website.
Mobile-first Indexing Adalah Awal
Munculnya update ini, sebenarnya hanya isyarat bahwa user experience atau kepuasan pengguna yang mengunjungi web kita (baik versi mobile atau desktop) selalu akan menjadi prioritas utama Google dalam menentukan kualitas suatu Halaman website.
Baca juga: Download WhatsApp Bisnis Disini
Seiring dengan hal itu pula, bukan tidak mungkin teknik SEO lawas yang dulu biasa kita kenal seperti link building, meta tag, dan focus keyword akan berakhir masa kejayaannya dalam waktu singkat. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan Matt Cutts (founding father Google SafeSearch dan web spam team di Google):
[eckosc_quote quote=”Links might become little less important as Google starts understanding actual language.” source=”Matt Cuts” url=”” pull=”false”]
Jika backlink (yang selama ini dikatakan sebagai faktor utama dalam SERP) tidak lagi jadi pertimbangan utama, lalu bagaimana Google menentukan peringkat halaman di mesin pencariannya? Let’s try.
1. Website yang Mobile-friendly
Sebagaimana sudah dimention pada tulisan di atas, kepuasan pengunjung atas tampilan versi mobile dari website kita akan menjadi salah satu faktor penting mengingat trend pencarian Google sudah lebih banyak dilakukan melalui mobile device dibandingkan dekstop.
[eckosc_quote quote=”In fact, more Google searches take place on mobile devices than on computers in 10 countries including the US and Japan.” source=”Adwords Googleblog” url=”” pull=”false”]
So, pastikan versi mobile dari website Anda sudah cukup nyaman bagi pengguna baik dari sisi desain, fitur maupun isi tulisan itu sendiri. Untuk melakukan pengecekan apakah website Anda memiliki mobile usability issues atau tidak, bisa Anda lihat melalui search console dengat tautan ini:
www.google.com/webmasters/tools/mobile-usability
2. Kepuasan Pengunjung adalah Koenjti
Sebelumnya, patut kita pahami dua hal mendasar terkait mesin pencari Google, pertama mereka adalah bisnis, ya bisnis dengan pelanggan utama nya adalah orang yang sedang membutuhkan informasi. Kedua, mereka menulis jelas dalam mission statement-nya what does google really stand for:
[eckosc_quote quote=”Google’s mission is to organize the world’s information and make it universally accessible and useful.” source=”Google’s Mission Statement” url=”” pull=”false”]
Jadi jelas,bahwa kunci agar kita tetap bisa menjadi klien nya Google di mesin pencari adalah dengan menyediakan apa yang dibutuhkan oleh para pelanggannya Google. Untuk mengetahui hal ini, ada beberapa metrik yang bisa kita ukur untuk melihat kepuasan pengunjung website kita, diantaranya:
- On-page Time: lama seseorang berada pada suatu website
- Click-through rate: kemungkinan seseorang meng-klik suatu link
- Bounce rate: rasio pentalan
Jadi, setelah mengoptimalkan hasil pencarian lewat content marketing melalui title dan meta description, tugas yang tak kalah penting kemudian adalah memastikan apa yang kita sajikan di website versi mobile sama informatifnya dengan web versi desktop. Pertanyaannya adalah, sudahkah kita siap memuaskan pengunjung kita yang datang dari mobile device?
Baca juga: Cara Kerja Seo Terbaru resmi dari Google
3. Progressive Web Apps
Mungkin banyak yang belum tahu mengenai istilah ini, setelah sebelumnya memanjakan pengguna mobile dengan web versi cepat dari Google AMP (Accelerated Mobile Pages), kali ini saya akan sedikit membahas topik yang lebih luas dibanding SEO yaitu: Masa Depan Website.
Jadi, jika kita mencoba menggabungkan kedua hal diatas, maka ada satu jawaban yang sudah bisa merangkum semuanya: Progressive Web Apps.
Mungkin saya akan membahas topik ini secara mendalam di tulisan berikutnya (baca: silakan subscribe :D). Singkatnya, PWA ini adalah aplikasi yang bisa dijalankan dari sebuah website apapun tipe browsernya. Hal ini didasarkan pada fakta berikut:
[eckosc_quote quote=”An average smartphone user downloads an average of almost zero new apps per month. App fatigue is real” source=”Neil Patel” url=”” pull=”false”]
Yap, masa-masa banjir aplikasi seperti sekarang ini tidak akan bertahan lama, dulu orang menggunakan website sebagai media promosi dari sebuah aplikasi, seiring dengan berkembangnya trend mobile users serta UX web responsive maka memaksa pengguna mendownload aplikasi untuk menggunakan suatu layanan tertentu sudah kurang relevan.
PWA berhasil menjawab tantangan ini sebagai istilah untuk website yang dapat mengakomodir layanan selayaknya aplikasi hanya dengan mengakses domain tertentu.
Quran.com adalah salah satu PWA favorit saya, website ini menyediakan layanan untuk membaca, mendengarkan, dan belajar terjemah quran secara online. Semua fiturnya dapat diakses sekalipun melalui mobile browser, canggih.
Kesimpulan
Pada akhirnya, ada dua kunci yang bisa kita optimasi dalam hal SEO sebuah website, pertama dari sisi content, bagaimana cara kita mengemas informasi dalam kata-kata, serta tampilan website yang terkadang, mau tidak mau menuntut kita untuk bisa memiliki keahlian kode sederhana seputar HTML, CSS, dan lainnya.
Jika Anda tidak punya waktu untuk menjalankan keduanya demi tetap eksis nya bisnis Anda di dunia maya, mungkin merekrut mitra digital marketing bisa menjadi salah satu solusi untuk Anda. Berminat diskusi? silakan sapa kami lewat kolom komentar.