Memasuki tahun 2019, agaknya tidak sedikit dari kita yang punya resolusi untuk memiliki bisnis yang established di tahun ini. Namun, pada umumnya kita banyak menyepelekan apakah ide bisnis yang akan kita jalankan benar-benar sudah kita uji atau hanya semangat berbisnis semata?
Melakukan studi kelayakan bisnis atau yang biasa disebut sebagai feasibility study setidaknya merupakan hal paling dasar yang harus diketahui. Jangan sampai bisnis yang akan kita inisiasi sebenarnya tidak dibutuhkan oleh calon konsumen kita.
Pada tulisan kali ini, saya akan sedikit menjelaskan bagaimana cara mudah dalam menguji sebuah ide bisnis layak atau tidak untuk dijalankan. Studi kelayakan bisnis pada dasarnya bisa dilakukan dengan meninjau setiap aspek yang terlibat dalam proses bisnis. Metode peninjauan ini yang biasanya terbagi menjadi dua cara, pertama dengan membuat rencana bisnis (bisnis plan) atau dengan bisnis model canvas.
Daftar Isi: studi bisnis plan, contoh aspek studi, bisnis model canvas
Studi Kelayakan Bisnis dengan Bisnis Plan
Sadar atau tidak, rencana bisnis/proposal bisnis yang biasanya ditujukan ke calon investor sebenarnya merupakan alat untuk menguji apakah suatu ide bisnis layak atau tidak. Oleh karenanya, sebuah proposal bisnis yang baik seharusnya dapat meninjau sebuah ide bisnis dari berbagai aspek, diantara yang pokoknya ialah:
- Aspek legalitas
- Aspek lingkungan
- Aspek pasar dan pemasaran
- Aspek teknis (teknologi)
- Aspek finansial
- Aspek sumber daya manusia
Contoh Aplikasi Aspek Studi Kelayakan
Dalam praktiknya, mungkin tidak harus semua aspek kita munculkan dalam proposal. Namun, hal-hal krusial yang butuh perhatian khusus tentunya harus kita sertakan.
Contoh I: Studi Kelayakan Sepeda Listrik
Dalam hal ide bisnis sepeda listrik misalnya, aspek linkungan tidak perlu lagi ditinjau panjang lebar karena memang dari sisi lingkungan pasti dapat diterima. Namun, dari aspek ukuran pasar, apakah peminat sepeda listrik sudah cukup banyak? Berapa jumlahnya? Jika kamu hanya bisa meraih 1% pelanggan dari seluruh peminat sepeda di daerahmu apakah itu potensial sebagai bisnis?
Contoh II: Studi Kelayakan Bisnis Properti
Beda sektor usaha tentu beda tantangannya. Dalam hal usaha properti, tentu pasar dan peminat relatif sangat banyak. Namun, kalaikan berikutnya yang patut dipertanyakan adalah apakah status tanah tersebut legal untuk dimiliki? Dari mana modal awal akan diperoleh? Jika rumah baru terjual setelah 2 tahun dibangun, apakah masih bisa mendapatkan profit?
Nah, seputar itulah cara kamu harus meninjau aspek-aspek kelayakan bisnis. Setiap sektor bisnis punya cara khas masing-masing bagaimana meninjau kelayakannya. Semakin sering dan semakin banyak pengalaman bisnis kamu di lapangan, tentunya semakin mudah untuk memperkirakan mana ide bisnis yang layak dijalankan dan mana yang tidak.
Studi Kelayakan Bisnis dengan BMC
Selain dengan bantuan proposal, bisnis model juga dapat digunakan dalam mengevaluasi kelayakan sebuah ide bisnis. Struktur yang lengkap serta redaksi yang ringkas juga dapat membantu kita dalam memahami secara cepat sebuah gambaran besar ide bisnis. Berikut salah satu contoh bisnis model canvas dari sebuah ide bisnis produk makanan dari strawberry.
Contoh III: Studi Kelayakan Makanan dari Strawberry
Dari bagan di atas, kita sudah dapat mengkaji ide bisnis dengan cepat dan akurat. Diantara tinjauan yang bisa kita lakukan adalah, apakah revenue dapat menutup keseluruhan biaya (cost)? Apakah dengan kemampuan yang dimiliki, key activities bisa berjalan dengan baik? Sudah tahu kah kita siapa key partners kita nantinya? Channel mana yang akan diprioritaskan dan bagaimana caranya?
Nah, itulah metode-metode yang dapat kamu gunakan dalam menganalisa kelayakan suatu bisnis. Bagaimana, sudah makin mantap untuk membuka bisnis di tahun 2019 ini?