“Bisnis kuliner tidak akan pernah padam”, ungkapan yang sering terdengar dan memang benar adanya. Makanan dan minuman adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhi, karena itulah bisnis yang bergerak di dalamnya tidak mengenal krisis.
Peluang usaha kuliner memang cukup tinggi. Namun, untuk memulai bisnis besar dibutuhkan modal yang tidak sedikit. Untuk itulah diperlukan mitra dan investor yang tepat. Persentasi ide bisnis yang menarik akan membuat kemungkinan kerjasama pun semakin tinggi.
Lewat tulisan ini, kami akan memberikan beberapa guidelines dalam memvisualisasikan ide yang kamu miliki. Tidak hanya itu, file PPT dari presentasi keren berikut ini juga dapat kamu unduh secara gratis lewat link download yang telah disediakan.
Daftar isi:
Format Template PPT untuk Bisnis
Pada umumnya, sebuah presentasi yang baik apalagi presentasi usaha harus mengandung beberapa elemen dasar. Berikut poin-poin yang idealnya terdapat dalam pemaparan sebuah ide bisnis:
- Headline yang menarik
- Kemukakan masalah dan tawarkan solusi Anda
- Jelaskan bagaimana kamu dapat mewujudkan ide tersebut
- Tampilkan pencapaian kamu berbasis fakta dan data
- Lengkapi dengan histori perjalanan dan strategi ke depan
- Sampaikan apa yang Anda butuhkan di akhir presentasi
Referensi menarik
Punya ide bisnis tapi bingung cara mengutarakannya? Mungkin kamu perlu lebih banyak mempelajari teknik pitching kepada investor disini How to Pitch Your Business – Entrepreneur.com
Agar lebih jelas, langsung saja kamu pelajari bagaimana penerapan ketujuh poin di atas dalam sebuah presentasi bisnis di bawah ini.
Bagian Pertama: Headline yang Apik
Jangan awali presentasi dengan judul yang membosankan dan terkesan klise. Dengan slogan “Teri lokal berdaya saing global“, audiens sudah dapat menangkap semangat membara yang melandasi berdirinya perusahaan ini. Buatlah judul dengan punchline yang menarik, dengan ini, kamu sudah bisa membuat audiens yakin bahwa ada sesuatu yang berbeda dalam presentasi yang Anda bawa.
Bagian Kedua: Problem meet Solver
Dalam sesi presentasi, banyak orang tidak dapat memahami konteks pembicaraan yang dibawakan oleh seorang presenter. Untuk mencegah terjadinya hal ini, kamu perlu memancing kegelisahan audiens lewat masalah sehari-hari yang ada di sekitar Anda.
Setelah berhasil memaparkan masalah, tantangan selanjutnya adalah bagaimana Anda bisa mengangkat sisi positif atau potensi yang ada dibalik masalah tersebut. Baru setelahnya Anda bisa menjabarkan apa solusi yang Anda tawarkan untuk menyelesaikan masalah dengan memaksimalkan potensi dibaliknya.
Baca Juga: Contoh Analisis SWOT Perusahaan dan Cara Pembuatannya [+PPT]
Bagian Ketiga: Deskripsikan Proses Bisnis
Bagian ketiga ini mulai tricky, kamu dituntut untuk bisa menjelaskan proses yang kompleks dengan sesederhanan mungkin. Tidak semua orang akan familiar dengan sektor bisnis yang sedang kamu angkat dalam presentasi. Hindari penggunaan istilah asing serta bahasa yang sulit dipahami oleh orang awam.
Dengan bantuan fitur-fitur editing serta sedikit kemampuan desain, kamu seharusnya bisa lebih mudah memvisualisasikan tahap demi tahap sekompleks apapun.
Bagian Keempat: Pencapaian Bisnis
Walau bukan segalanya, tapi traksi penjualan juga salah satu faktor kunci yang menentukan menarik atau tidaknya ide usaha yang sedang kamu presentasikan. Tampilkan sudah sejauh mana perjalanan bisnis Anda hingga saat ini berbasiskan fakta dan data pada bagian keempat ini.
Bagian Kelima: Milestone Perusahaan
Walau bukan segalanya, tapi banyak orang akan melihat keseriusan dalam mebangun usaha berdasarkan perkembangan yang progresif dari tahun ke tahun. Pada bagian kelima, penting bagi Anda untuk menunjukkan perjalanan bisnis hingga bisa sampai pada titik ini. Diantaranya yang bisa Anda cantumkan mulai dari tahun berdiri, keluarnya izin, sertifikasi, penghargaan dan semacamnya.
Bagian Keenam: Apa Kebutuhanmu
Setelah audience mengenal lebih jauh tentang bisnis Anda, sekarang saatnya menawarkan mereka untuk dapat berkontribusi dalam perusahaan Anda. Pada bagian keenam ini, Anda harus menyesuaikan sebagai apa Anda berbicara dan siapa yang akan menyaksikannya.
Ingat, presentasi bisnis tidak harus selalu tentang mencari investor, bisa saja Anda mempresentasikan ide bisnis kepada calon vendor ataupun mitra strategis perusahaan. Intinya, jelaskan apa yang Anda tawarkan untuk mereka dan apa timbal balik yang bisa mereka dapatkan dari kerjasama ini.
Contoh diatas adalah pie chart porsi kebutuhan investasi agar perusahaan tersebut dapat melakukan ekspansi serta peningkatan kapasitas produksi. Sebagaimana telah disinggung di atas, kebutuhan di bagian akhir ini tidak harus selalu tentang dana investasi tapi bisa juga berupa peluang kerja sama strategis dan keuntungan yang akan didapat masing-masing pihak.
Download Template PPT untuk Bisnis
Buat kamu yang penasaran dengan versi lengkap dari presentasi di atas, kamu dapat mengunduhnya dalam format PPTX di bawah ini (editable). Dikarenakan ada beberapa foto produk yang mengandung hak cipta, beberapa gambar terpaksa kami hilangkan.
Format presentasi ini, sebenarnya dapat digunakan dalam aplikasi yang lebih luas dari sekadar konteks ide bisnis. Dalam penerapannya, format PowerPoint ini juga dapat diaplikasikan dalam presentasi pitch deck, proposal penelitian, bahkan presentasi tugas akhir. Masih ada pertanyaan? Simak bagian FAQ di bawah ini atau tinggalkan pesan di kolom komentar.
F.A.Q
Dalam membuat presentasi, Anda membutuhkan yang namanya kreativitas. Artinya, 6 bagian yang dipaparkan di atas hanyalah bagian pokok yang penting untuk Anda tampilkan. Jika Anda ingin menambah dengan informasi lain seperti achievement, competitive advantage dan semacamnya tentu akan lebih baik.
Anda dapat mengubah bagian keempat, kelima, dan keenam sesuai konteks presentasi. Sebagai contoh, dalam konteks akademis, bagian pencapaian bisnis dapat diganti dengan hasil dan pembahasan penelitian.
Menurut saya pribadi, iya. Adanya latar belakang masalah akan membantu audience untuk ikut merasa membutuhkan solusi yang Anda tawarkan.
Hari ini, dengan semakin beragamnya peluang bisnis yang ada, kadang bermodal ide saja tidak cukup untuk Anda bisa membangun pondasi bisnis yang kuat. Mulailah bergerak dengan apa yang paling mungkin Anda lakukan sebelum meminta bantuan dari orang lain dalam bentuk presentasi seperti di atas.