Buat kamu yang sedang memulai usaha atau bahkan tertarik pada bidang business development tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah SWOT. Analisa SWOT merupakan salah satu tools paling populer yang banyak digunakan untuk melihat bisnis atau organisasi secara menyeluruh.

Sayangnya, jika kita melihat bahasan dan referensi yang ada, pada umumnya hanya membahas cara membuat analisa saja. Padahal dalam prakteknya, analisa ini bertujuan untuk menentukan apa langkah selanjutnya yang harus diambil demi kemajuan organisasi.

Oleh karena itu, lewat artikel ini, kami akan mengulas secara lengkap mulai dari pembuatan SWOT, scoring, hingga tahap follow-up nya.

Perumusan S.W.O.T

Tanpa berlama-lama, jika Anda sudah sampai pada tahap pembuatan matriks SWOT, tentu merumuskan poin-poin SWOT adalah hal yang mudah. Berikut diantara template pertanyaan yang dapat kamu gunakan untuk membuat analisa SWOT sederhana.

Lihat juga: Contoh Analisis SWOT dan Template [PPT]

Template pointer analisa SWOT
Pointer dasar dalam analisis SWOT

Pada tahap ini, melakukan analisis untuk faktor internal seperti strength dan weakness perusahaan adalah hal yang mudah. Hal ini dikarenakan kedua faktor tersebut adalah faktor dari dalam tubuh organisasi yang sudah ada dan umumnya mudah disadari.

Titik krusial yang membutuhkan kreativitas serta imajinasi agar analisis S.W.O.T ini menjadi lebih informatif terdapat pada kolom threat serta opportunity. Anda harus dapat melihat lebih luas hal-hal yang berada di luar kendali organisasi tapi dapat memberikan pengaruh besar dalam proses bisnis organisasi itu.

Contoh kasus sederhana: Perusahaan taxi konvensional dahulu tidak menyadari bahwa perkembangan teknologi adalah threat sekaligus opportunity terbesar mereka.

Setelah meluasnya penggunaan ojol (ojek online) barulah mereka sadar bahwa faktor eksternal tersebut [baca: teknologi] dapat melibas eksitensi bisnis taxi dengan sangat cepat.

Nah, dari case study sederhana di atas, kita juga dapat melihat bahwa ancama maupun peluang bagaikan pisau bermata dua. Jika kita dapat memanfaatkannya dengan segera, maka kondisi eksternal tersebut dapat menjadi peluang berharga, dan berlaku juga sebaliknya.

Cara Scoring Analisis SWOT

Tahap selanjutnya jika semua poin-poin SWOT di atas telah dirumuskan, maka Anda harus memberikan bobot pada setiap poin tersebut. Bobot ini didasarkan pada urgensi setiap poin yang ditulis.

Normalnya, pembobotan setiap poin berada dalam rentang angka 1 sampai 10. Tidak ada acuan khusus mengenai pembobotan karena faktor/poin setiap kategori organisasi pasti berbeda, oleh karena itu, Anda dapat menaksir sendiri berapa bobot dari masing-masing poin yang ditulis.

Contoh tabel scoring analisis SWOT
Contoh tabel untuk scoring analisis SWOT

Setelah memberikan nilai bobot pada list poin-poin di atas, tahapan selanjutnya adalah mengisi skor. Perbedaannya, jika bobot merupakan representasi level urgensi dari setiap poin, maka skor adalah nilai dari poin tersebut sesuai dengan kondisi bisnis Anda saat ini.

Sebagai contoh: Saya memiliki bisnis supplier produk-produk pertanian. Di poin WEAKNESS, saya memiliki kelemahan dalam hal sertifikasi organik karena masih dalam proses pengajuan.

Menurut pendapat saya pribadi, bobot untuk sertifikasi dalam bidang pertanian ada di angka 8, hal ini karena sertifikasi organik merupakan syarat utama toko ritel buah segar. Untuk skor sendiri, karena posisi sertifikasi organik lahan saya sedang dalam peninjauan, maka nilainya masih 50:50, oleh karenanya saya berikan skor 5 dari 10.

Oleh karena itu, nilai total dari poin weakness saya dari kasus di atas adalah 8 x 5 = 40.

Dari simulasi di atas, kamu dapat melakukan hal yang sama untuk semua poin lainnya sehingga nilai TOTAL di kolom paling kiri terisi semua. Setelahnya, Anda tinggal melakukan pengurangan sesuai gambar di atas. Nilai a dikurang b sama dengan nilai X dan nilai c dikurang d sama dengan nilai Y.

Hasil akhir skoring SWOT: [X,Y]

Positioning Bisnis / Organisasi

Setelah mendapatkan nilai X dan Y, maka kamu akan mendapatkan gambaran situasi organisasi saat ini apakah bernilai surplus atau minus. Lebih lengkapnya, Anda dapat menggunakan 4 kuadran SWOT ini sebagai alat bantu untuk menerjemahkan hasil scoring yang telah Anda lakukan sebelumnya.

Kuadran SWOT (sumber: bps.go.id)
Kuadran SWOT (sumber: bps.go.id)

Kuadran I (+,+)

Posisi ini menandakan bahwa perusahaan atau organisasi Anda sedang ada dalam posisi yang kuat dan sudah on the track. Yang perlu Anda lakukan adalah melakukan ekspansi, memperbesar serta mempercepat pertumbuhan perusahaan.

Kuadran II (+,-)

Jika perusahaan Anda berada pada kolom ini, Anda patut waspada. Walaupun posisi perusahaan Anda sudah cukup bagus, tapi sejatinya Anda akan menghadapi tantangan ke depan. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah diversifikasi strategi dengan mencari peluang baru yang belum tersentuh sebelumnya.

Kuadran III (-,+)

Kuadran ini mencerminkan bahwa performa perusahaan berada dibawah rata-rata namun ada peluang yang masih terbuka. Dalam posisi ini, dibutuhkan keberanian untuk mengubah strategi yang selama ini dijalankan organisasi dikarenakan metode lama yang kemungkinan besar sudah usang.

Kuadran IV (-,-)

Masuk pada kuadran ini membuktikan kondisi perusahaan sudah tidak lagi sesuai harapan. Dalam situasi sulit seperti ini, yang Anda butuhkan adalah bertahan sambil mempertahankan kinerja internal agar roda organisasi tetap berjalan. Jangan lupa untuk berani dan cepat dalam mengambil trobosan-trobosan baru agar yang tadinya merupakan ancaman dapat menjadi peluang bagi perusahaan.

Download Analisis SWOT PDF

Jika kamu masih penasaran dengan analisis swot menggunakan metode kuantitatif, kamu dapat mempelajarinya langsung lewat dokumen dibawah ini.

Author

Dunia terus bergerak, meninggalkan mereka yang tidak sepakat. Kami percaya bahwa perubahan dalam bisnis adalah satu hal yang niscaya. Karinov.co.id hadir untuk menjadi tempat bertanya seputar ini dan harus ada jawabnya.