Lingkungan bisnis dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mempengaruhi sebuah aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan. Faktor tersebut dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu faktor dari dalam perusahaan (internal) serta faktor di luar perusahaan (eksternal).

Oleh karena itu, lingkungan bisnis atau lebih dikenal dengan istilah business environment dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu:

Lingkungan Internal

Lingkungan internal atau internal environtment merupakan faktor di dalam perusahaan yang dapat memengaruhi sebuah aktivitas bisnis. Secara sederhana, faktor dalam lingkungan internal terdiri dari:

  • Resource (sumber daya/bahan baku)
  • Capability (kapabilitas perusahaan)
  • Core Competences (keahlian utama perusahaan)

Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal atau external environtment merupakan faktor di luar perusahaan yang dapat memengaruhi sebuah aktivitas bisnis. Secara sederhana, faktor dalam lingkungan eksternal terdiri dari:

  • Threat of new Entries (ancaman produk serupa)
  • Threat of Subtitute products (ancaman produk pengganti)
  • Bargaining Power of Customers (daya tawar dari pelanggan)
  • Bargaining Power of Suppliers (daya tawar dari suplier)
  • Intensity of Competitive Rivalry (menjawab tantangan pesaing bisnis)

Agar lebih jelas dalam memahami bagaimana analisis lingkungan bisnis, kami akan sediakan contoh business environment dari sebuah bisnis plan suatu perusahaan.

Resume Bisnis

Judul: Speaker Portable Bebas Energi Berbahan Dasar Bambu
Nama: Bamboo Speaker
Fungsi: Aksesoris speaker portable untuk smartphone
Bahan dasar: bambu

Deskripsi:

Bamboo Speaker merupakan produk speaker portable yang diperuntukkan untuk mengeraskan suara pada smartphone untuk penggunaan dalam ruangan (indoor) tanpa menggunakan daya listrik.

Prinsip pengerasan suara pada alat ini dengan memanfaatkan adanya ruang kosong pada batang bambu yang dapat memantulkan suara dari speaker smartphone didalamnya untuk menghasilkan suara yang lebih kencang.

Kelebihan speaker alami dari bambu ini antara lain, bebas energi listrik, bahan baku yang digunakan alami (dapat diperbaharui), dan kegunaan lain sebagai penghias ruangan.

Internal Environment

Resource

Bahan baku yang digunakan untuk produksi Bamboo Speaker ini adalah bambu asli yang didapatkan dari perkebunan bambu di daerah Wado, Kabupaten Sumedang. Selain bambu, bahan lain yang digunakan sebagai pelengkap adalah pewarna dan pelicin kayu.

Capability

Perusahaan yang akan dijalankan memiliki karyawan berjumlah 8 orang dengan 3 orang diantarnya merupakan pengrajin bambu, 2 orang berperan sebagai desainer produk, serta 2 orang lainnya aktif dalam bidang pemasaran Bamboo Speaker.

Lokasi pembuatan Bamboo Speaker ditempatkan di sebuah bangunan kecil di Jl. Aceh, kota Bandung untuk menjangkau akses langsung ke suplier di Jl. Aceh. Tempat produksi ini sekaligus menjadi tempat dipamerkannya produk Bamboo Speaker sebelum dijual dan dikirim ke penjual-penjual eceran Bamboo Speaker khususnya yang berada di daerah Bandung dan sekitarnya.

Core Compentences

Beberapa keahlian utama perusahaan dalam memproduksi Bamboo Speaker ini ialah pembuatan desain potongan bambu yang dibuat sedemikian rupa sehingga rongga-rongga didalamnya mampu memantulkan suara secara efektif sehingga suara yang dikeluarkan dari rongga bambu lebih besar dan jelas.

Selain itu, desain Bamboo Speaker yang dibuat mengunakan tangan manusia dapat menjadi nilai tambah dimana alat speaker ini dapat menjadi hiasan ruangan yang sangat elegan.

External Environment (Five-porter Model)

Threat of new Entries

Untuk mencegah adanya persaingan speaker alami yang juga berbahan dasar bambu, maka perusahaan ini menggunakan kata ‘Bamboo’ sebagai nama produknya sehingga calon pembeli akan selalu mengingat bahwa Bamboo Speaker adalah merk pertama yang memasarkan speaker alami berbahan dasar bambu. Hal ini bertujuan salah satunya untuk meminimalisir persaingan yang akan muncul jika ada produk sejenis yang dibuat secara sengaja oleh pihak lain.

Selain itu, Bamboo Speaker sebagai perintis speaker alami juga harus membangun jaringan distribusi yang kuat ke beberapa sektor penjualan seperti toko aksesoris gadget, toko kerajinan tangan, serta eksis dalam berbagai kesempatan pameran produk dalam negeri yang berskala nasional untuk memperkenalkan produk dan ide Bamboo Speaker ini ke masyarakat luas.

Threat of Subtitute products

Speaker tanpa listrik ini bukan pertamakali dicetuskan oleh perusahaan Bamboo Speaker, sebelumnya telah ada produk aksesoris serupa yang dapat memperkeras suara smartphone untuk digunakan di dalam ruangan menggunakan kayu Sonokeling. Namun, harga kayu sonokeling yang sangat mahal membuat produk Bamboo Speaker ini menjadi pilihan tepat dalam memenuhi permintaan pasar aksesoris smartphone kalangan menengah dimana mampu menawarkan produk dengan fungsi yang sama namun dengan harga hingga seperempat dibawah speaker alami berbahan dasar kayu sonokeling.

Dalam mengantisipasi hal ini pula, sisi estetika dari Bamboo Speaker juga harus diperhatikan mengingat bentuk bambu yang cukup monoton sehingga membutuhkan kreativitas tinggi untuk dapat menjadikan produk ini layak berfungsi sebagai penghias ruangan. Salah satu keunggulan lainnya dari Bamboo Speaker ini dibanding produk lain dengan fungsi serupa yaitu ketersediaan bahan baku berupa bambu yang merupakan sumber daya yang tersedia melimpah di Indonesia. Oleh karena itu, hal ini dapat mengurangi adanya persaingan dari produk-produk speaker alami lain yang rata-rata menggunakan kayu yang cukup mahal dan berasal dari pohon langka yang seharusnya dilestarikan.

Bargaining Power of Customers

Sebagai produk perintis, tentunya pada fase awal, Bamboo Speaker menjadi produk yang pertama memperkenalkan speaker bebas listrik yang beredar di pasar lokal. Salah satu faktor penting untuk menjaga loyalitas pengguna Bamboo Speaker ialah harga produk yang tidak boleh terlalu tinggi sehingga memicu tumbuhnya industri sejenis. Oleh karena itu, pada tahap awal ini, fokus perusahaan haruslah pada pemenuhan permintaan pasar dengan kapasitas yang cukup besar untuk menekan biaya produksi tiap unit Bamboo Speaker. Bamboo Speaker juga harus memperhatikan keseimbangan supply dan demand agar harga produk yang berdar di pasar tidak membuat pelanggan beralih pada produk yang lain.

Bargaining Power of Suppliers

Penggunaan bambu untuk barang-barang kerajinan tangan tentunya bukan alokasi utama industri perkebunan penghasil bambu. Hal ini dikarenakan kebutuhan material bambu yang relatif sedikit dibandingkan penggunaan bambu untuk bahan baku bangunan, furnitur dan lain sebagainya. Oleh karena itu, terdapat beberapa alternatif pilihan suplier bambu yang bisa dijadikan pemasok bahan dasar Bamboo Speaker karena kuantitas pemesanannya yang tidak terlalu signifikan dengan angka produksi kuantitas bambu secara umum. Namun, mengenai hal ini penting untuk diperhatikan dalam mencari suplier yang dapat menyediakan bambu dengan kualitas prima karena fungsi estetika yang juga harus terpenuhi pada produk Bamboo Speaker.

Intensity of Competitive Rivalry

Dalam pengembangannya, Bamboo Speaker harus menjawab tantangan dari pesaing bisnis terkait dengan memasukan inovassi-inovasi baru untuk memenuhi fungsi Bamboo Speaker sebagai aksesoris speaker smartphone bebas listrik dan juga sebagai penghias ruangan. Salah satu strategi lainnya adalah pengemasan iklan Bamboo Speaker yang mengedepankan kesan elegan serta mengangkat isu penghematan energi yang sedang mendapat perhatian dari kalangan masyarakat berpendidikan serta kalangan menengah ke atas.

Nah, itulah contoh analisa lingkungan bisnis dari sebuah bisnis plan usaha Bamboo Speaker (©KRV). Jika ada pertanyaan, kami terbuka untuk berdiskusi lewat kolom komentar.

Apabila Anda sedang mencari materi bisnis, beberapa ulasan ini mungkin dapat membantu:

Author

Dunia terus bergerak, meninggalkan mereka yang tidak sepakat. Kami percaya bahwa perubahan dalam bisnis adalah satu hal yang niscaya. Karinov.co.id hadir untuk menjadi tempat bertanya seputar ini dan harus ada jawabnya.