Pada umumnya, sebuah karya tulis baik berupa proposal usaha, skripsi, hingga makalah ilmiah memiliki bagian awal berupa pendahuluan. Pada tulisan kali ini, kami akan memberikan beberapa contoh pendahuluan yang dapat digunakan baik dalam sektor bisnis maupun akademis.

Sebelum kami memberikan contoh pendahuluan, ada baiknya kamu mengetahui terlebih dulu apa saja elemen yang harus dimuat pada bagian pendahuluan. Hal ini penting agar dapat memudahkan pembaca untuk merumuskan pendahuluan yang baik.

Pentingnya Bagian Pendahuluan

Pendahuluan biasanya terdapat pada bagian awal atau setelah bagian abstrak karya ilmiah. Pada bab ini, penulis proposal bisnis/pemakalah ilmiah harus dapat menjelaskan kerangka utama dari sebuah karya tulis. Biasanya, kamu perlu menjelaskan landasan awal yang dapat membuat pembaca merasa bahwa isi yang kamu tuangkan dalam karya ini penting.

contoh pendahuluan proposal usaha
Pentingnya bagian pendahuluan yang baik di dalam Proposal

Untuk lebih mempermudah, ini beberapa pola umum yang dapat digunakan untuk merancang sebuah pendahuluan:

  1. Kemukakan sebuah masalah atau pertanyaan yang mendasari keseluruhan isi tulisan
  2. Tawarkan sebuah solusi (jawaban) atas masalah tersebut
  3. Korelasikan solusi yang ditawarkan dengan masalah yang ada

Biasanya, ketiga hal ini sudah cukup untuk menjadi outline sebuah pendahuluan. Satu hal lagi, penyusunan pendahuluan biasanya diawali dari sebuah masalah yang umum (general) hingga akhirnya mengerucut pada masalah spesifik yang dapat diselesaikan melalui solusi yang ditawarkan.

Pendahuluan Proposal Usaha

Berikut contoh pendahuluan yang biasa terdapat pada bagian awal proposal perancangan usaha atau bisnis plan.
Judul: Proposal Bisnis Perusahaan Eksportir Ikan Teri

1.1 Latar Belakang

Sebagai negara maritim, Indonesia kaya dengan berbagai hasil laut. Tak pelak, hal ini membuat stigma masyarakat terhadap olahan hasil laut menjadi negatif. Dalam artian, masakan hasil laut diidentikkan dengan masyarakat kelas bawah dan kurang mempunyai gengsi. Namun, di tangan kreatif para pemuda ini, hasil laut yang katanya “makanan desa” menjadi “naik kelas”, dengan harga jual yang lumayan tinggi.

Hasil laut ini adalah ikan teri. Siapa yang tak kenal dengan ikan teri? Ikan yang hidup bergerombol namun kaya akan gizi ini banyak dijumpai di seluruh wilayah Indonesia, baik itu di laut dangkal, ataupun di laut dalam. Stok ikan teri yang berlimpah di wilayah Indonesia inilah yang mendorong jiwa kreatif para pemuda ini untuk membuat olahan berbahan dasar teri nasi, dan tentunya layak jual dengan kualitas rasa dan kemasan yang menarik.

1.2 Visi

Menjadi salah satu pelopor pemanfaatan perikanan hasil laut Indonesia
Menjaga kualitas bahan baku tanpa pengawet dengan meningkatkan kinerja manusia dalam proses pengolahan.

1.3 Misi

Meningkatkan kepercayaan konsumen akan produk
Menguatkan sistem pemasaran dengan nilai-nilai kejujuran dan ekonomis

1.4 Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai CV Teri Inajaya dalam rangka ekspor makanan dari hasil laut Indonesia adalah:

Memperkenalkan makanan hasil laut Indonesia yaitu ikan teri oven siap saji dan beberapa ikan laut jenis lainya dengan konsep yang sama.

1.5 Strategi

Strategi yang dapat diterapkan CV Teri Inajaya dalam rangka ekspor ke Jepang antara lain:

  • Mengurus izin produk dan sertifikasi unit pengolahan ikan
  • Memperluas jaringan plasma nelayan penjemur di daerah yang memiliki potensi perikanan tangkap
  • Bekerjasama dengan para stakeholder dibidang makanan terutama makanan siap saji yang menggunakan bahan baku dari hasil laut perikanan tangkap.
  • Memaksimalkan promosi melalui kegiatan trade expo di lingkup nasional maupun internasional.

Contoh Pendahuluan Makalah Ilmiah

Berikut contoh pendahuluan yang biasa terdapat dalam karya tulis akademis baik berupa laporan penelitian, makalah ilmiah, hingga tugas akhir atau skripsi.
Judul: Potensi Biohidrogen dari Limbah POME sebagai Sumber Energi Alternatif

Hampir semua kota-kota besar di Indonesia memiliki tingkat konsumsi energi yang tinggi, hal ini merupakan konsekuensi logis dari banyaknya penduduk yang akan memadati pusat perputaran uang khususnya di kota metropolitan. Kepadatan penduduk ini praktis menyebabkan penggunaan energi yang sangat tinggi di kota-kota besar. Jakarta, sebagai target utama urbanisasi di Indonesia, tercatat mengkonsumsi energi jenis BBM hingga 9 ribu kiloliter setiap harinya. Tingginya tingkat konsumsi energi di kota-kota besar ini praktis menambah defisit migas pemerintah Indonesia, sebagaimana diketahui, pada tahun 2010, pemerintah Indonesia tercatat harus mengimpor migas jenis BBM sebesar 20 juta kilo liter per hari untuk memenuhi kebutuhan migas dalam negeri. Kenyataan ini diperparah dengan konsumsi BBM didominasi sektor transportasi yang artinya menambah beban subsidi energi pemerintah Indonesia.

Tingginya konsumsi energi Indonesia khususnya di kota-kota besar, tidak hanya mengakibatkan beban finansial dari defisit produksi migas dalam negeri, namun juga menambah emisi karbon yang dilepas ke udara perkotaan. Sebagaimana diketahui, emisi karbon di udara dapat mengakibatkan efek rumah kaca yang memicu  meningkatnya suhu lingkungan di wilayah perkotaan tersebut atau yang lebih dikenal dengan fenomena global warming. Selain fenomena pemanasan global, tingginya kadar emisi karbon di udara bebas juga dapat mempengaruhi kesehatan penduduk di wilayah perkotaan, terlebih, gas karbon monoksida hasil dari pembakaran hidrokarbon yang tidak sempurna dapat menyebabkan gangguan serius bagi kesehatan manusia. Ketergantungan energi dari hidrokarbon ini praktis menimbulkan resiko jangka panjang yang serius mengingat sebagian besar sumber energi Indonesia saat ini masih berasal dari hidrokarbon baik dalam bentuk minyak dan gas bumi.

Dengan terbatasnya sumber energi dalam negeri, serta tingginya emisi karbon akibat penggunaan energi berlebih di kota-kota besar, praktis diperlukan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan untuk mewujudkan suatu kota metropolitan ideal di masa depan ditinjau dari ketersediaan energi dan terjaganya kesehatan lingkungan. Salah satu solusi terbaik untuk memecahkan permasalahan energi ini ialah produksi biohidrogen dari limbah sawit. Sumber energi terbarukan berbasis biokonversi ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya ketersediaan bahan dasar yang melimpah serta sisa pembakarannya yang bebas emisi karbon.

Limbah sawit dalam bentuk cair atau yang lebih dikenal sebagai POME (Palm Oil Mill Effluent) telah menjadi suatu masalah baru dalam dunia Industri di Indonesia. Hal ini dikarenakan laju produksi limbah sawit yang jauh lebih tinggi hingga 2-3 kali produksi minyak sawit (CPO) itu sendiri. Penanggulangan limbah sawit di Indonesia yang masih berupa ponding (penampungan limbah dengan sistem kolam) memunculkan masalah baru, hal ini dikarenakan lahan yang dibutuhkan cukup besar dan akan terus bertambah seiring dengan berjalannya produksi minyak sawit di Indonesia. Fenomena ini tentu ke depan akan menjadi masalah yang cukup serius mengingat pertumbuhan industri kelapa sawit yang sangat cepat khususnya di dalam negeri. Produksi CPO dalam negeri pada tahun 2000 yang hanya sebesar 7,00 juta ton meningkat lebih dari dua kali lipat hingga 22,51 pada tahun 2011 (sumber: deptan.go.id), dengan jumlah sebesar itu, produksi limbah sawit cair (POME) yang lebih dari 40 juta ton per tahun dalam tiga tahun terakhir membutuhkan penanggulangan serius dari pemerintah ataupun pelaku industri sawit dalam negeri.

Salah satu pemanfaatan limbah sawit cair (POME) untuk produksi sumber energi ramah lingkungan dalam bentuk hidrogen tentu dapat menjadi solusi tepat yang menjawab kedua permasalahan di atas. Walaupun secara termodinamika, konversi limbah sawit menjadi sumber energi terbarukan dalam bentuk hidrogen lebih kecil dibandingkan jika dikonversi menjadi hidrokarbon lain seperti metana, produksi biohidrogen ini tetap memiliki potensi jangka panjang yang menjanjikan mengingat energi dalam bentuk hidrogen ini memiliki beberapa keunggulan seperti kerapatan energi yang jauh lebih tinggi dari semua hidrokarbon (122 MJ/Kg) serta efisiensi pembakaranya yang dapat mencapai angka 48%, pada saat yang sama, efisiensi pembakaran hidrokarbon paling tinggi saat ini hanya 30% (Paul D. Ronney, 2007).

Prospek jangka panjang industri biohydrogen dari limbah sawit ini tentunya dapat menjadi titik terang untuk memenuhi kebutuhan energi yang ramah lingkungan di masa yang akan datang, walaupun begitu, tidak dipungkiri produksi biohidrogen menggunakan agen mikrobiologi ini memiliki beberapa keterbatasan seperti waktu konversi yang relatif lama, laju produksi yang sangat sensitif terhadap perubahan kondisi lingkungan, serta waktu optimum aklimatisasi mikroba. Beberapa permasalahan ini menyebabkan produksi biohidrogen dari limbah sawit masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menghasilkan produksi yang lebih optimal. Oleh karena itu, penelitian ilmiah ini dilakukan untuk melihat karakteristik dan menentukan rekayasa proses dalam produksi biohidrogen dari limbah sawit agar mendapatkan hasil yang lebih optimal.

Contoh Pendahuluan Tulisan Akademis (Skripsi)

Berikut contoh pendahuluan untuk karya tulis akademis (tugas akhir/skripsi). Contoh pendahuluan ini diambil dari dokumen rancang pabrik pada jurusan teknik. Mengingat panjangnya isi dari bab pendahuluan ini, kami mengemasnya dalam bentuk PDF yang dapat Anda download melalui tombol unduh di bawah ini.

Itulah kedua contoh pendahuluan dari sektor bisnis seperti proposal usaha serta dari sisi akademis seperti pendahuluan yang biasa terdapat di makalah ilmiah. Untuk bahan lainnya seperti proposal bisnis plan, proposal penelitian, ringkasan eksekutif, hingga panduan visi misi juga bisa Anda temukan disini.

Author

Dunia terus bergerak, meninggalkan mereka yang tidak sepakat. Kami percaya bahwa perubahan dalam bisnis adalah satu hal yang niscaya. Karinov.co.id hadir untuk menjadi tempat bertanya seputar ini dan harus ada jawabnya.